Biografi Li Da, Sang Filsuf Marxis Cina
Li Da merupakan seorang filsuf Marxis di Cina. Beliau pernah memimpin Agitburo setelah yayasan Partai Komunis Cina (PKC).
Dan pada tahun 1920-an, Li meninggalkan partai karena reformismenya. Namun, Li tetap mempertahankan hubungan yang baik dengan anggota partai.
Sebagai seorang filsuf, Li tergolong cukup produktif dalam menghasilkan karya. Karya Li yang terpenting adalah Elements of Sociology, di mana karyanya ini memiliki pengaruh besar pada Mao Zedong.
Li Da hidup pada masa pergolakan dalam sejarah Cina, antaranya adalah kajatuhan Dinasti Qing, periode awal Partai Republik, pembentukan Partai Komunis Cina (PKC), permusuhan mematikan antara Partai Komunis dan Partai Koumintang/ Nasionalis, perang anti Jepang, kemenangan Partai Komunis, konstruksi sosialis tahun 1950-an, dan juga Revolusi Kebudayaan Cina.
Hal ini menjadi latar belakang sejarah, di mana Li Da menjadi terkenal sebagai salah satu filsuf Marxisme yang paling berpengaruh di Cina.
Li Da lahir pada tangal 2 Oktober 1890 di kota Yongzhou, Provinsi Hunan––memiliki nama alternatif: He Ming (hao) dan Yong Yang (zi)––dan beliau meninggal pada tanggal 24 Agustus 1966 di kota Wuhan (75 tahun).
Li Da dibesarkan dari keluarga petani, ayahnya erupakan seorang petani penyewa di Lingling, Provinsi Hunan. Li muda sangat gemar membantu ayahnya bertani, ia telah belajar di sekolah dasar beberapa tahun, kemudian juga pernah terjun ke dalam bisnis perdagangan.
Kemudian pada tahun 1905, Li memasuki sekolah menengah Yangzhou di daerah Lingling. Selanjutnya pada tahun 1909, Li masuk di sekolah menengah atas yang bernama Beijing Higher Normal Scholl. Namun, spasca revolusi 1911, dan di bawah pengaruh perintah Sun Yat-sen dalam rangka menciptakan bangsa Cina yang kaya dan kuat, ia memutuskan untuk beralih dari pendidikan ke sains dan teknologi, dan dia memutuskan sekolah perdagangan di Hunan.
Kemudian pada tahun 1913, Li mendapatkan beasiswa ke luar negeri, ia melanjutkan kuliah ke Jepang dengan beasiswa dari pemerintah.
Namun, karena serangan TBC, Li harus kembali ke Cina. Kemudian pada tahun 1917 ia pergi ke Jepang lagi, tepatnya di Tokyo. Li Da mengambil kursus dalam bidang pertambangan dan metalurgi di Universitas Kekaisaran Tokyo. (Knight, 1996: 3)
Pada tahun 1918, Li Da memutuskan untuk meninggalkan studinya tentang sains, dan di bawah bimbingan sarjana ekonomi Marxis yang terkenal Kawakami Hajime, Li Da berkonsentrasi pada studi teori Marxis.
Termasuk di antara karya-karya yang dipelajari Li Da adalah Manifesto Komunis karya Karl Marx, Kritik Ekonomi Politik, Negara dan Revolusi Lenin, dan pengantar tentang teori Marxis.
Li Da juga menerjemahkan beberapa karya ke dalam bahasa Cina, antara lain Konsepsi Marxis karya Hermann Gorter, Ikhtisar Masalah Sosial karya Takabatake Motoyuki, dan Doktrin Ekonomi Karl Marx karya Karl Kautsky.
Karya terjemahan Li kemudian diterbitkan di Cina, kemudian dari penerbiatan ini, karya terjemahan Li memengaruhi penyebaran Marxisme di Cina.
Ini menjadi latar belakang historis, di mana Li menjadi sebagai salah satu figur yang berpengaruh terhadap perkembangan Marxisme di Cina.
Sementara pengaruh pada pemikiran filosofisnya berutang secara signifikan terhadap perkembangan filosofis di Uni Soviet. Tidak hanya seorang filsuf, ia juga seorang aktivis yang menempatkan kecerdasannya yang mengesankan untuk melayani revolusi Cina.
Sepanjang tulisan-tulisan Li yang tebal, baik tentang masalah hukum, masalah administrasi keuangan, analisis masyarakat Cina, masalah emansipasi wanita, atau masalah filosofis dan sosiologis, semua yang ditulis Li dengan tujuan politik demi penyebaran luas perspektif dan konsep Marxis di antara jajaran intelektual dan aktivis dalam gerakan revolusioner, dan juga sebagai strategi revolusioner yang dapat mengubah masyarakat pada zaman itu.
Komentar
Posting Komentar